RSS

Tag Archives: faktor faktor buang sampah sembarangan

Budaya Nyampah (`Δ´)!

Foto 0485

(gambar ini saya ambil sesaat setelah acara dikampus selesai sekitar 3 hari yang lalu)

Budaya Nyampah….

“membuang sampah pada tempatnya itu adalah yang sepele, tapi tidak untuk disepelekan”

memang, membuang sampah pada tempatnya itu adalah hal yang sangat sepele, tapi banyak orang yang mengabaikan. ambil saja satu contoh kecil, disebuah acara di salah satu kampus. setelah acara usai, bisa dipastikan banyak sekali sampah “berkeliaran”, ini kampus lho, yang notabene penghuninya adalah mahasiswa yang katanya ‘agent of change‘ tapi masih banyak sekali yang malas membuang sampah di tong sampah yang disediakan, tidak hanya di situ, masih banyak sekali tempat-tempat lain dimana sampah berkeliaran bebas 😀 ini sangat memprihatinkan. bagaimana bisa begitu? I’m always wondering why this happens. ditempat-tempat wisata yang pernah saya kunjungi masih banyak ditemukan orang yang buang sampah sembarangan, padahal ada tempat sampah dan lokasinya pun tidak jauh berkilo-kilo meter dari tempat mereka berpijak 😀 ini sangat menyebalkan, and I feel so annoyed with this activity,  gak lihat apa dideketnya ada tempat sampah. (sebel saya) 😀 hha

kenapa ini bisa terjadi? kenapa nyampah menjadi “budaya”?

mari kita selidiki! 😀 :p

pertama, faktor-faktor penyebab nyampah:

  1. tidak terbiasa; ( ohh maan >_<) klise sekali alasannya, salah satu faktor orang membuang sampah sembarangan adalah tidak terbiasa, karena “mungkin” sejak zaman penjajah mereka terbiasa buang sampah dimanapun mereka berpijak 😀 hah~ sucks, mungkin juga mereka (yang buang sampah sembarangan) tidak diajari oleh orang tua dan guru-guru mereka bahwa membuang sampah sembarangan itu bisa menyebabkan banjir, penyakit, bau tidak sedap, tidak enak dipandang, dan bisa juga membuat orang lain Galau 😀
  2. Tidak ada tempat sampah; mungkin saja karena tidak ada tempat sampah, mereka “terpaksa” membuang sampah dimanapun mereka suka, tapi ini kemungkinan kecil, karena hampir semua tempat bisa dipastikan ada tong sampah lhooo.
  3. Malas; sudah ada tempat sampah didepan mata, jaraknya tidak berkilo-kilo meter dari mereka (hyperbole :D), ada Papan peringatan juga “Dilarang buang sampah disini” atau “buanglah sampah pada tempatnya” tapi tetap saja, Throw the rubbish everywhere their feet step. miris sekali kalau melihat hal ini. ini penyakit yang harus segera dibasmi tuntas, 😀 (caranya?? )
  4. Ikut-ikutan; “dia buang sampah disini, aku juga deh kalau gitu”  ada sebagian orang yang ngikut seperti itu, Orang tua membuang smapah sembarangan, anaknya melihat ini dan berfikir bahwa membuang sampah sembarangan adalah hal yang lumrah dilakkan oleh orang dewasa, anak-anak akan ngikut 😀 menurut saya ini adalah hibrida dari “malas” dan “tidak terbiasa” 😀

that’s it! itu semua adalah penyakit, virus yang harus dibasmi 😀 caranya bagaimana?

  1. 3M (Mulai dari diri sendiri, Mulai dari yang kecil dan Mulai dari sekarang); kalau bukan kita, siapa lagi? mulailah dari diri sendiri, saatnya merasa malu jika mambuang sampah sembarangan, apalagi kita yang sudah pernah “Makan Bangku Sekolah” atau well-educated harusnya lebih paham akan dampak-dampak dan bahayanya. mulailah dari yang kecil, misalkan; makan permen, meskipun bungkusnya kecil, tapi tetap saja namanya sampah, dan harus dibuang ditempatnya. kemudian, ketika berjalan kita melihat sampah, ambil dan buang ditempat sampah, setidaknya dari hal-hal kecil yang dapat kita lakukan bisa membawa perubahan besar nantinya. :), dan Mulailah dari sekarang; kalau tidak sekarang, kapan lagi?
  2. memberi contoh kepada orang lain; kita juga bisa memberi contoh kepada orang lain dengan membuang sampah pada tempatnya. ketika kita berjalan menuju kelas atau kantor, disepanjang jalan kita menemukan 1 atau 2 sampah, kita ambil dan buang, tidak usah takut dibilang pemulung atau tukang sampah 😀 bisa jadi hal ini menginspirasi orang lain untuk buang sampah ditempatnya, atau membuat mereka malu pada diri mereka sendiri. sehingga mereka bisa membangun self-awareness mereka. that’s it. simple kan?
  3. mengingatkan; ketika kita melihat kerabat dekat, teman dekat, keluarga, atau orang lain, ingatkan dengan cara yang lembut dan sopan 😀 beritahu mereka dimana tempat sampahnya, mungkin saja mereka tidak tau. 😀
  4. mengajarkan kepada anak-anak sejak dini; membiasakan mereka, menanamkan nilai nilai kebersihan sejak dini, ini dapat mencetak belief system mereka bahwasannya hidup bersih itu wajib, begitu pun dengan buang sampah pada tempatnya. karena pada usia dini, anak-anak akan mudah menyerap apa yang mereka lihat dan dengar, jika mereka dibiasakan melakuakan kebaikan, maka sampai dewasa pun mereka akan begitu. jika semua orang tua di Indonesia mengajarkan buang sampah pada tempatnya, maka 5 – 10 tahun Indonesia akan menjadi negara yang bersih.
  5. sediakan Plastic bag atau kresek didalam tas, antisipasi jika tidak ada tempat sampah, maka kita bisa menyimpan dulu disalam plastic bag, kemudian dibuang ketika kita sudah ada tempat sampah 😀 saya selalu membawa plastic bag, sehingga adik saya yang berumur 6 tahun sudah terbiasa dengan hal-hal seperti itu, sedikit bercerita yah, ketika kami jalan-jalan ditaman, kami tidak menemui tempat smapah, pada saat itu adik saya membawa makanan dan ingin membuang bungkusnya, tapi karena tidak ada tempat sampah, dia memasukkan bungkus plastiknya disaku samping tasnya, tanpa saya suruh. point 4’s proven  😀

sudah saatnya kita punya rasa malu dan self-awareness terhadap budaya hidup sehat dan bersih. bayangkan saja jika 200 juta penduduk indonesia membuang sampah sembarangan, it’s a nightmare, right?

selain itu, beberapa tips-tips mudah yang bisa kita lakukan untuk mengurangi budaya nyampah:

  • Kumpulkan sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah sembarangan. Membuang sampah di sembarang tempat adalah cisir orang yang tidak “beradab”.
  • Pisahkan masing-masing jenis sampah, misalnya sampah organic dan non organik
  • Lakukan reduce (kurangi), re-use (gunakan kembali), recycle (olah kembali)
  • Jika belanja ke mall, toko atau super market, bawa tas kantong belanja sendiri, anda tidak harus selalu menerima bungkus plastik yang diberikan toko tersebut. Kebanyakan bungkus plastik hasil belanja tersebut selalu menjadi sampah.
  • Jika membeli produk pilihlah produk yang meminimalkan bungkus, seringkali suatu produk itu dibungkus secara berlebihan dan ini akan jadi sampah.
  • Belilah produk yang bisa diisi ulang, karena ini akan mengurangi sampah dari botol bekas kemasannya
  • Jika untuk bepergian, ke kantor atau sekolah, hindari beli air kemasan (aqua) di botol-botol kecil, akan lebih baik jika kita membeli botol permanen yang bisa dipakai berulang-ulang dan anda tinggal mengisi ulang airnya saja, tanpa perlu beli botolnya lagi.
  • Jika anda hendak tamasya atau rekreasi ke alam, selalu bawa kantong sampah sendiri, karena seringkali di tempat wisata tersebut tidak disediakan tempat sampah. Bawa pulang sampah non organic kita, jangan pernah meninggalkannya di alam.

that’s all! mari hidup bersih ^^)

 
Leave a comment

Posted by on May 1, 2013 in Artikel

 

Tags: , , , , , ,